Panah hitam merupakan cikal bakal nama Jakabaring sumber foto : googlemaps
Nama Jakabaring sendiri tidak lepas dari sosok Sersan Mayor Inf. Tjik Umar, seorang anggota TNI AD yang bertugas di Kodam Sriwijaya pada tahun 1972. Sersan Umar seorang Warga lampung membangun rumah di dalam hutan belukar berawa-rawa dibelakang Markas Poltabes Palembang sekarang.
Tjik Umar menuturkan, pemberian nama Jakabaring adalah hasil pemikiran dirinya sendiri. Ketika itu, Tahun 1972 pemerintah menggusur pemukiman warga di kawasan 7 dan 8 Ulu, karena terkena proyek pengembangan kawasan Jembatan Ampera. Tjik Umar pada tahun itu masuk Jakabaring, Saat itu kawasan Jakabaring masih hutan belukar dan berawa. Ia langsung membangun rumah dengan menimbun rawa. Sampai sekarang rumah itu masih lengkap.
Oleh karena sebagai orang yang dituakan didaerah tersebut, yang diiringi dengan pembangunan pesat dikawasan ini, maka banyak pendatang yang menetap diwilayah ini, saat pak Umar diangkat sebagai ketua RW oleh warga setempat, dia menemukan sangat banyak pendatang dari daerah lain seperti dari Jawa ( Pak Suparto) , Batak ( Pak Siregar) , Zulkifli asal Kaba ( Lekipali, suku di Palembang ) , Komering Ulu ( Ali) , Komering Ilir ( Kamal) maupun Pak Umar sendiri dari Lampung. Jadi penggunaan nama Jakabaring itu adalah singkatan dari JA, dari Jawa, KA dari Kaba, BA Batak, RING adalah penggabungan Ogan Komering ulu dan Ilir, setelah huruf-huruf tersebut disatukan maka jadilah kalimat JAKABARING.
Dalam situs informasi tentang Jakabaring yang dituliskan oleh Hidayah Tullah, disebutkan kawasan Jakabaring ditetapkan sebagai kota pada tanggal 26 April 1972
Sumber Tulisan : sejarah.kompasiana.com
Copy Paste From : palembangdalamsketsa.blogspot.com
Sebagian kalimat saya hapus...karena saya hanya mengambil informasi umumnya saja untuk lebih komplitnya tentang sejarah jakabaring silakan menuju link diatas